Tugas makalah kelompok II

MAKALAH



PERAN MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN
Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Terstruktur Yang Diwajibkan
Dalam Mengikuti Perkuliahan PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Dosen pengampuh :
Dr. Mardianto,M.Pd

Oleh KELOMPOK II
ADDINA PUTRIDANISA (0310182078)
AMNA FIKA SARI (0310181035)
DIAN AYU RAHMANI (0310182070)
PAJAR AINUN UJUNG (0310183104)
ULPA DARMA DALI MUNTE (0310181034)

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
TAHUN 2019


KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur penulis Panjatkan pada Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayahnya karena penulis masih dapat membuat tugas makalah ini tepat pada waktunya.Makalah ini membahas tentang "PERAN MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN "
Adapun tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas makalah mata kuliah PSIKOLOGI PENDIDIKAN.Penulis berharap makalah ini menjadi salah satu reverensi bagi pembaca bila mana ingin membaca tentang peran motivasi dalam pembelajaran.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih memerlukan penyempurnaan oleh sebab itu masukan dan saran dari berbagai pihak sangat di harapkan.semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca sekaligus menambah Khasanah ilmu yang bersifat pengantar. Semoga makalah ini menjadi karya yang di rodhoi Allah SWT, Aamiin.








Medan, Maret 2019


Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
ABSTRAK iii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan 2
Gejala Pertumbuhan 3
Gejala Perkembangan 6
Kemampuan PerkembanganAnak 11
Faktor HeriditasdanPrinsipnya 13
BAB III PENUTUP
Kesimpulan 15
Saran 15
DAFTAR PUSTAKA 16
LAMPIRAN 17








ABSTRAK
Motivasi (motivation) yaitu sama dengan kata penyemangat atau dorongan untuk seseorang meningkatkan lagi apa yang ingin ditujunya . terutama bagi anak didik yang sedang proses dalam pembelajaran untuk akan membuat anak didik itu lebih semangat lagi untuk kedepannya agar yang diinginkannya tercapai. Motivasi juga sangat berpengaruh bagikehidupan anak didik dan meningkatkan pola pikir anak didik itu menjadi wawasan yang sangat luas.

Kata kunci: Motivasi












BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Motivasi  belajar adalah keseluruhan usaha dan upaya baik dari dalam diri maupun dari luar diri peserta didik yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan  yang diharapkan pada pembelajaran itu dapat tercapai.
Motivasi sangat dibutuhkan dalam proses belajar pada peserta didik,hal ini dikarenakan peserta didik tidak mungkin melakukan proses belajar jika tidak memiliki motivasi untuk belajar. Hal tersebut merupakan salah satu pertanda bahwa proses belajar yang dikerjakan peserta didik belum sesuai dengan kebutuhannya.
Motivas i juga berpengaruh dalam  menjalankan kehidupan  baik itu peserta didik ataupun orang lain dikarenakan motivasi bisa meningkatkan daya tingkat pada diri seseorang sebagai rencana untuk mencapai kesuksesan. Seseorang mempunyai motivasi berarti ia telah memiliki kekuatan untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan. Bagi peserta didik atau anak didik motivasi belajar saat penting dikarenakan  motivasi merupakan  pendorong penggerak dan penyemangat bagi anak didik
Motivasi merupakan prinsip yang terpenting dari semua prinsip belajar. Manusia dapat dibangkitkan  motivasi belajarnya melalui janji dan ancaman atau menggunakan kisah yang menarik. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan hidup. Dengan kata Lain  motivasi adalah sebuah proses untuk tercapainya suatu tujuan,
Unsur- unsur dalam belajar yang terpenting adalah motivasi yang menjadikan seorang siswa lebih aktif dalam proses belajar. Karena motivasi mengajarkan kita lebih percaya diri dalam segala aspek pembelajaran.






BAB II
PEMBAHASAN

PENGERTIAN MOTIVASI
Kemauan belajar pada anak tidak dapat tumbuh begitu saja,akan tetapi selalu diberi rangsangan yang mengakibatkan anak tersebut mau melakukannya. Hasilnya selalu tampak bahwa ada orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya sampai batas kemampuan yang ia miliki, disaat yang sama ada anak yang tidak mau sekolah. Begitu juga halnya dengan pilihan, ada anak yang ingin masuk keperguruan tinggi dengan program studi yang diinginkannya, sementara orang tua dengan dahli berpengalaman atau kemampuan yang dimiliki, lebih memilihkan anaknya dengan program studi lainnya.
Motivasi memiliki defenisi sebagai berikut:Motivation pertaintoway behavior occurs. Tho important features of motivationare that it energizes and directs behavior.( benjamin,1987:290) pendapat kedua menyatakan bahwa: motivasi adalahproses yang memberi  semangat, arah dan kegigiham perilaku. Artinya perilaku yang termotivasi adalah berilaku yang penuh anergi, terarah dan bertahan lama. ( santrock, 2007: 510 ). Dan pendapat ke 3 lebih fungsional lagi adalah menegaskan ; motiv ialah segala sesuatu yang mendorong sesorang untuk bertindak melakukan sesuatu. ( purwanto, 1985 : 69 ).
Dari defenisi diatas, secara prinsip motivasi terkait pada dorongan yang terdapat dalam diri sesorang. Kata kunci dalam motivasi tersebut adalah: (a) dalam motivasi dorongan seseorang mengambil tindakan atau tidak mengambil tindakan, (b) dalam motivasi terdapat satu pertimbangan apakah harus memproritaskan tindakan altrernatif baikan itu tindakan a atau b, (c) dalam motivasi terdapat lingkungan yang memberi seseorang untuk melakukan tindakan pertama atau kedua.
Menurut Sumadi Suryabrata motivasi adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan itu sementra itu Gates dan kawan-kawan mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu kondidi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mengatur tindakannya dengan cara tertentu.adapun greenberg menyebutkan bahwa motivasi adalah proses membangkitkan, mengarahkan dan menetapkan prilaku arah suatu tujuan.
PENGENDALIAN MOTIVASI
Motivasi dalam diri kita akan menjadi bagian dari kehidupan kita untuk melakukan mengembangkan serta mengendalikan diri mau kemana kita akhirnya. Bagi anak usia sekolah dengan tugas perkembangan psikologisnya,maka hal tersebut belumlah terjadi. Pada anak usia inilah mereka sedang menikmati apa yang ada dilingkungannya,pilihan dilakukan atas dasar kemasan yang tampak didepan maka bukan semata karena haqiqi apa lagi fungsinya untuk diri dan masa depan anak. Namun demikian lambat laun usia sekolah sampai pada jenjang yang lebih tinggi baik itu pada usia SLTP,SLTA apa lagi perguruan tinggi maka pengenalan terhadap diri sendiri semakin membaik.
Bagian dari pekerjaan memotivasi anak untuk melakukan sesuatu tepat untuk dirinya. Karena motivasi ini sangat berfungsi bagi kegiatan anak itu sendiri. Kegunaan atau fungsi dari motif-motif tersebut bagi tindakan manusia secara umum adalah sebagai berikut:
Motif itu mendorong manusia untuk berbuat/ bertindak
Motif itu menentukan arah perbuatan
Motif itu menyeleksi perbuatan kita. (Purwanto,1985:81)
Bila satu tindakan memang akan memberi manfaat baik untuk dirinya sendiri atau orang lain, Maka hal itu pantas dilakukan. Pertimbangan-pertimbangan seperti inilah yang harus diberikan pada anak ketika ia ingin melakukan sesuatu. Pada bagian berikutnya bahwa tindakan atau perbuatan yang akan dilakukan itu beresiko pada perbuatan berikutnya, apakah itu untuk menjadikan diri menjadi pintar , menjadi orang terkenal, atau ,menjadi berprestasi dalam belajar, maka pertimbangan-pertimbangan ini harus diberikan disampaikan kepada anak sebelum ia menentukan kemana arah tindakan yang ia lakukan, dan terahir adalah berbagai kemungkinan untuk melakukan tindakan  harus disusun, dibuat pilihan-pilihan dan pada gilirannya cari tindakan yang mungkin untuk dilakukan,pertimbangan norma yakni tidak melanggar adat, Hukum,Agama sangat penting.






Pengendalian diri untuk menentukan tindakan itu sangat penting, yang pada gilirannya ia akan mendaya gunakan motivasidaridalamdirinya. Jadi pertimbangan bukan lebih mempertimbangkan dari luar. Dalam hal ini tentang perbedaan motivasi dari dalam dan dari luar dijelaskan sebagai berikut: motivasi ekstrinsik adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara untuk mencapai tujuan).  motivasi instrinsik adalah motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri (Tujuan itu sendiri) (santrock, 2007: 504)
PENTINGNYA MOTIVASI BELAJAR
Perilaku yang penting bagi manusia adalah belajar dan bekerja. Belajar memberikan perubahan mental pada diri siswa. Bekejra mengahsilkan sesuatu yang bermanfaat bagi diri perilaku dan orang lain. Motivasi belajar dan bekerja merupakan penggerak kemajuan masyarakat. Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru(Dimyati,2002). Bagi siswa motivasi belajar ini penting sebagai upaya untuk memberikan kesadaran diri tentang kedudukannya. Pada awal kegiatan belajar, pada proses dan hasil akhir belajar. Selain itu motivasi belajar juga penting untuk menginformasikan kepada siswa tentang kekuatan pada belajar yang dimilikinya dibandingkan dengan teman sebayanya. Informasi ini dapat digunakan untuk mengarahkan kegitan belajar, membesarkan semangat belajar dan menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan usaha belajar yang berkesinambungan.
Motivasi belajar penting diketahui guru. Pengetahuan dan pemahaman tentang motivasi belajar pada siswa bermanfaat bagi guru terutama dalam membangkitkan dan memelihara semangat siswa untuk belajar sampai berhasil. Membangkitkan bila siswa tidak bersemangat, meningkatkan bila semangat belajar siswa timbul tenggelam, memelihara, bila semangat telah kuat untuk mencapai tujuan belajar, mengubah siswa yang tidak termotivasi menjadi termotivasi
Kemudian manfaat lainnya adalah untuk mengetahui dan memahami keanekaragaman motivasi belajar siswa dikelas. Ada siswa yang kurang peduli, ada yang tidak bisa memusatkan perhatian serta ada juga yang bersemangat belajar. Pemahaman tentang motivasi belajar perlu bagi guru untuk meningkatkan dan menyadarkan guru tentang peran yang harus dilakukannya dari waktu ke waktu. Peran tersebut adalah penasehat, fasilitator, instruktur, pendidikan.

METODE-METODE MEMBANGKITKAN MOTIVASI
Metode-metode membangkitakan motivasi terdiri dari delapan yaitu :
Membangkitkan motivasi dengan janji dan ancaman
Al-Qur’an mengguakan janji dan ancaman untuk membangkitkan motivasi manusia supaya beriman kepada ALLAH SWT dan RASUL NYA,meyakini ajaran islam, menjalankan ibadah wajib, menjahui hal-hal yang dilarang oleh ALLAH SWT, berpegang tegung pada jalan yang lurus, dan bertakwa.
Membangkitkan motivasi dengan cerita
Kisah atau cerita dapat menggugah konsentrasi dan membangkitkan hasrat untuk menyimak alur kejadiannya. Oleh karena itu penggunaan kisah dalam proses pengajaran dan pendidikan merupakan sesuatu yang signifikan pada semua lapisan masyarakat sejak dahulu
Memberi hadiah
Salah satu metode untuk memotivasi dan menguatkan sikap seseorang secara tepat ialah dengan memberikan hadiah. Studi eksperimen menguatkan pentingnya memberi motivasi yang dapat melahirkan respons positif dengan memberi hadiah atau upah sebagai suatu cara atau metode yang dapat menguatkan proses belajar.
Jadwal waktu belajar
Diantara temuan riset mutakhir dalam proses belajar ialah jadwal waktu belajar. Dengan kata lain, dalam proses belajar harus ada jenjang waktu untuk istirahat. Hal ini sangat penting dalam proses belajar yang cepat dan tepat. Dengan mengatur jadwal waktu belajar, maka pelajaran yang akan di sampaikan berikutnya dapat dicerna dengan baik. Oleh karenanya, prinsip belajar dengan membagi waktu belajar ini dapat menghilangkan rasa lelah dan bosan.
Repetisi (Pengulangan)
Diantara prinsip dasar proses belajar ialah mengulang atau repetisi. Mengulang dapat menjaga informasi dan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh sesorang. Keahlian dan ilmu pengetahuan yang ditelah dipelajari seseorang membutuhkan pengulangan dan pelatihan agar proses pembelajaran terjaga secara maksimal.







Partisipasi aktif dan pelatihan praktis
Proses belajar akan tercapai secara baik jika seorang pelahar berpartisipasi secara positif melalui pelatihan praktis. Sebaliknya, partisipasi negatif dalam proses belajar akan memberi pengaruh buruk pada proses belajar itu sendiri. Seorang pegawai,misalnya, tidak belajar pekerjaannya dengan baik atau hanya dengan melihat pegawai lain yang pandai menyelesaikan pekerjaannya. Padahal seharusnya ia mempraktekkan apa yang disaksikannya atau melatih dirinya sampai ia merasa mampu bekeja dengan baik.
Pemusatan perhatian
Konsentrasi sangat penting dalam proses belajar. Sesorag tidak dapat mempelajari sesuatu tanta berkonsentrasi. Oleh karenanya konsentrasi merupakan syarat utama dalam proses belajar. Dengan berkonsentrasi, sesorang dapat memahami apa yang dipelajarinya seperti yang diharapkannya . ada beberapa perantara unruk menunggah konsentrasi parapelajar, diantaranya ialah menjelaskan beberapa peristiwa dan situasi Yng terjadi, melontarkan pertanyaan, dialog,dan diskusi.
Belajar secara bertahap
Diantara prinsip penting dalam mendidik dan mengubah ahklah ialah mengubah kebiasaan buruk secara bertahap dengan kebiasaan yang baik. Al-Quran menggunakan prinsip ini ketika menjelaskan hukun dengan khamar dan riba. Al-quran tidak serta merta mengharamkan dua hal tersebut, tetapi mengarahkan orang islam secara bertahap hingga tinggat pelarangan dua hal itu benar-benar dilarang.

PRINSIP- PRINSIP DALAM MOTIVASI BELAJAR
Aktivitas belajar bukan lah sesuatu kekgiatan yang dilakukan yang terlepas dari faktor lain. Aktivitas belajar merupakan kegiatan yang melibatkan unsur jiwa dan raga. Belajar tidak akan pernah dilakukan tanpa ada sesuatu dorongan yang kuat baik dari dalam yag lebih utama maupun dari luar sebagai upaya lain yang tak kala penting nya.
Faktor lain yang mempengaruhi aktivitas belajar sesorang itu dalam pembahasan ini disebut motivasi. Motivasi adalah gejala psikologis dalam bentuk dalam dorongan yang timbul pada diri seseorang sadar atau tidak sadar untuk melkukan sesuatu tindakan dengan tujuan tertentu.
 Motivasi bisa juga dalam bentuk usaha usaha yang dapat menyebabkan sesorang menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesutu karena ingin mencapai tujuannyang dikehendakinya atau mendapat kepuasaan dengan perbuatannya
Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar seseorang. Tidak seorang pun yang belajar tanpa motivasi tidak ada motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar agar peranan motivasi lebih optimal, maka prinsip- prinsip motivasi dalam belajar tiudak hanya sekedar diketahui, tetapi harus diterangkan dalam aktivitas belajar mengajar ada beberapa prinsip motivasi dalam belajar sebagai berikut:
Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar.
Seseorang melakukan aktivitas belajar karena ada yang mendorongnya motivasilah sebagai dasar penggerak nya yang mendorong seseorang untuk belajar seseorang yang berminat untuk belajar belum samapai tataran motivasi belum menunjukkan aktivitas yang nyata.
Motivasi intrinsik lebih utama daripada motivasi ekstrinsik dalam belajar
Dari seluruh kebijakan pengajaran, guru lebih banyak memutuskan memberikan motivasi ekstrinsik kepada setiap anak didik. Tidak pernah ditemukan guru yang tidak memakai motivasi ekstrinsik dalam pengajaran. Anak didik yang malas belajar sangat berpotensi untuk diberikan motivasi ekstrinsik oleh guru supaya dia rajin belajar. Efek yang tidak diharapkan dari pemerian motivasi ekstrinsik adalah kecendurungan ktergantungan anak didik terhadap segala sesuatu diluar dirinya. Selain kurang percaya diri, anak didik juga bermental pengharapan dan mudah terpengaruh. Oleh karena itu, motivasi ekstrinsik lebih utama dalam belajar.
Motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman.
Meski hukuman tetap diberlakukan dalam memicu semangat belajar anak didik, tetapi masih lebih baik penghargaan berupa pujian. Setiap orang senang dihargai dan tidak suka dihukum dalam bentuk apapun juga. Memuji orang lain berarti memberikan penghargaan atas prestasi kerja orang lain hal ini akan memberikan semangat kepada seseorang untuk lebih meningkatkan prestasi kerja nya. Tetapi pujian yang diucap tidak asal ucap , harus pada tempat dan kondisi yang tepat. Dan kesalahan pujian juga bisa bermakna mengejek.



Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar
Kebutuhan yang tidak bisa dihindari oleh anak didik adalah keinginanya untuk menguasai sejumlah ilmu pengetahuan. Oleh karena itulah anak didik belajar. Karena bila dia belajar berarti anak didik tidak akan mendapatkan ilmu pengetahuan. Bagaimana untuk mengembangkan diri dengan memanfaatkan potensi-potensi yang dimiliki bila potensi-potensi itu tidak ditumbuh kembangkan melalui penguasaan ilmu pengetahuan. Jadi, belajar adalah santapan utama anak didik.
Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar
Anak didik yang mempunyai motivasi dalam belajar selalu yakin dapat menyelesaikan setiap pekerjaan yang dilakukan. Dia yakin bahwa belajar bukanlah kegiatan yang sia-sia. Hasilnya pasti akan berguna tidak hanya kini, tetapi juga dihari-hari mendatang. Setiap ulangan yang diberikan oleh guru bukan dihadapi dengan pesimisme, hati yang resah gelisah. Tetapi dia hadapi dengan tenang dan percaya diri. Biar pun ada anak didik lain membuka catatan ketika ulangan, dia tidak terpengaruh dan tetap tenang menjawab setiap item soal dari awal hingga akhir waktu ditentukan.
Motivasi melahirkan prestasi belajar
Dari berbagai hasil penelitian selalu menyimpulkan bahwa motivasi mempengaruhi prestasi belajar. Tinggi rendahnya motivasi selalu dijadikan indikator baik buruknya prestasi belajar seseorang anak didik. Anak didik menyenangi mata pelajaran tertentu dengan senang hati mempelajari mata pelajaran itu. Selain memiliki bukunya, ringkasannya juga rapi dan lengkap. Setiap ada kesempatan selalu mata pelajaran yang disenangi itu yang dibaca. Wajarlah bila isi mata pelajaran itu dikuasai dalam waktu yang relatif singkat. Ulangan pun dilewati dengan mulus dengan prestasi yang gemilang.

 UNSUR UNSUR  YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI DALAM BELAJAR

Motivasi dalam belajar merupakan faktor psikologis yang mengalami perkembangan, dipengaruhi kondisi fisikologis serta kematangan siswa.beberapa   unsur yang mempengaruhinya menurut Dimyati (2002) adalah cita cita atau aspirasi siswa,kondisi siswa, lingkungan siswa,unsur unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran serta upaya guru dalam pembelajaran siswa.
Cita cita atau aspirasi siswa untuk menjadi seseorang ( misalnya untuk menjadi pemain bulu tangkis ) akan memperkuat semangat belajar dan mengerahkan perilaku belajar. Siswa tersebut akan rajin berolahraga, melatih nafas, berlari, meloncat,dan tekun belajar. Cita cita akan memperkuat motivasi belajar instrinsik dan ekstrinstik.motivasi belajar tampak sejak usia dini melalui keinginan anak untuk belajar berjalan, bermain, bernyanyi dan sebagainya. Kemudian yang akan menumbuhkan cita cita dalam kehidupan. Didalam proses pembelajaran  reinforcement akan dapat mengubah keinginan menjadi kemauan yang kelak akan berkembang menjadi cita cita.
Motivasi dalam belajar adalah kemampuan siswa. Keinginan seorang siswa perlu dibarengi kecakapan atau atau kemampuan untuk mencapainya.misalnya adalah keberhasilan membaca sebuah bacaan akan menambah kekayaan pengalaman hidup.keberhasilan tersebut memuaskan dan menyenangkan hatinya. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa kemampuan akan memperkuat motivasi siswa untuk melaksanakan tugas perkembangan. kemampuan siswa untuk menguasai pelajaran pada umumnya dihargai dan diperkuat dengan pemberian nilai rata rata tinggi dalam pelajaran tersebut.
Kondisi siswa meliputi kondisi jasmani dan rohani mempengaruhi motivasi pembelajaran siswa. Siswa yang sakit akan enggan belajar.siswa yang marah akan sukar memusatkan perhatian pada pelajaran. Seseorang siswa yang sakit apabila telah sembuh akan dapat mengejar ketinggalannya dan akhirnya memperoleh nilai yang baik.
Kondisi lingkungan siswa seperti keadaan alam,tempat tinggal, pergaulan sebaya dalam kehidupan kemasyarakatan, organisasi intra sekolah serta organisasi kemsyarakatan yang diikuti siswa juga mempengaruhi motivasi belajar siswa. Lingkungan yang aman, tentram, tertib, indah akan memperkuat semangat dan motivasi belajar siswa.
Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran perasaan, perhatian, kemauan, ingatan dan pikiran merupakan unsur dinamis di dalam diri siswa yang akan mengalami perubahan berkat pengalaman hidup. Lingkungan alam, lingkungan pergaulan, lingkungan pendidikan, serta media massa akan memberi pegaruh terhadap kehidupan individu. Kesemua ligkungan ini juga akan mendinamiskan motivasi belajar siswa karena itu, dalam proses pembelajaran diharapkan guru mampu memanpaatkan sebanyak mungkin paktor lingkungan untuk memotivasi siswa belajar.


Upaya guru dalam membelajakan siswa disekolah maupun diluar sekolahan memberi pengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Upaya tersebut meliputi penyelenggarakan tata tertib sekolah, membina disiplin belajar, memanfaatkan wakatu dan pemeliharaan pasilitas sekolah, membina tertib pergaulan termasuk dalam pemberian reimporcement. Upaya guru di sekolah tidak terlepas kegiatan luar sekolah seperti kegiatan di dalam keluarga, peramuka dan kegiatan kemasyarakatan lainya maka guru perlu membina kerja sama pedagogis dengan semua lembaga pendidikan untuk tujuan pendidikan siswa.
Motivasi belajar siswa dapat di tingkatkan guru melalui pembelajaran dengan memperhatikan beberapa cara, yaitu dengan cara optimalisasi penerapan prinsip pelajar, optimalisasi unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran, optimalisai pemanpaatan pengalaman dan kemampuan siswa serta pengembangan cita-cita dan aspirasi belajar siswa.
Berdasarkan pendapat tentang belajar, motivasi, motivasi belajar dan unsur-unsur yang mempengaruhi siswa yang telah di uraikan pada pembahasan ini maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalaha keinginan, perhatian dan kemauan siswa dalam melaksanakan seluruh rangkaian aktivitas belajar, baik yang disebabkan sumber internal, eksternal maupunpengaruh reimportement terhadap perilaku belajar siswa sebelumnnya. Motivasi ini dapat di amati dari perilaku dan usaha-usaha yang dilakukan siswa untuk mencapai tujuan belajar.

FUNGSI MOTIVASI DALAM BELAJAR
Dalam kegiatan belajar menjagar pasti ditemukkan anak didik yang malas berpartisipasi dalam belajar sementara anak didik yang lain berpartisipasi dalam kegiatan. Ketidakminatan terhadap sesuatu atau pelajaran menjadi pangkal penyebab kenapa anak didik tidak bergeming untuk mencatat apa-apa yang telah disampaikan oleh guru. Itulah sebagai pertanda bahwa anak didik tidak mempunyai motivasi untuk belajar. Kemiskinan motivasi intrinsik ini merupakan masalah yang memerlukan bantuan yang tidak bisa di tunda-tunda. Guru harus memberikan suntikan dalam bentuk motivasi intrinsik. Sehingga dalam bantuan itu anak didik dapat keluar dari kesulitan belajar. Baik motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik sama berfungsi sebagai pendorong, penggerak, dan penyeleksi perbuatan. Karena itulah baik dorongan atau penggerak maupun penyeleksi merupakan kata kunci dari motivasi dalam setiap perbuatan dalam belajar.

Untuk jelasnya ketiga fungsi yaitu pendorong,penggerak dan penyeleksi perbuatan akan di uraikan dalam pembahasan sebagai berikut:
Motivasi sebagai pendorong perbuatan
Pada mulanya anak didik tidak ada hasrat untuk belajar, tetapi karena ada sesuatu yang di cari munculah mintanya untuk belajar. Sesuatu yang akan dicari itu dalam rangka untuk memuaskan rasa ingin taunya dari sesuatu yang akan dipelajari. Sesutu yang belum diketahui itu akhirnya mendorong anak didik untuk belajar dalam rangka mencari tau
Motivasi sebagai penggerak perbuatan
Dorongan psikologi melahirkan sikap terhadap pendidik itu merupakan suatu kekuatan yang tak terbendung, yang kemudian terjelma dalam bentuk gerkkan psikofisik. Disini anak didik sudah melakukan aktivitas belajar dengan segenap jiwa dan raga.
Motivasi sebagai pengarah perbuatan
Anak didik yang mempunyai motivasi dapat menyeleksi mana perbuatan yang harus dilakukan dan mana perbuatan yang abaikan. Seseorang anak didik yang ingin mendapatkan sesuatu dari suatu mata pelajaran tertentu, tidak mungkin dipaksakan untuk mempelajari mata pelajaran yang lain. Pasti anak didik akan mempelajari mata pelajaran dimana tersimpan sesuatu yang akan dicari itu.sesuatu yang dicari anak didik merupakan tujuan belajar yang akan dicapainya. Tujuan belajar itulah sebagai pengarah yang memberikan motivasi kepada anak didik dalam belajar.








BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Motivasi merupakan dorongan arahan membangkitkan dan menetapkan diri sesorang untuk melakukan kegiatan atau aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan didalam diri seseorang baik itu peseta didik sangatlah penting didalam dirinya itu motivasi agar proses belajarnya peserta didik itu dapat mencapai apa yang ingin ditujunya sejak awal. Didalam kehidupan diri seseorang juga haruslah terdapat motivasi atau prinsip untuk pencapaian didalam hidupnya untuk menjadi yang baik di antara yang terbaik.
SARAN
Kita manusia sebagai mahkluk sosial harus mempunyai pegangan motivasi atau prinsip dalam menjalani kehidupan apalagi dalam seorang peserta didik haruslah berpegang erat pada motivasi diri sendiri agar kedepanya kita mencapai target atau pencapaian yang ingin kita capai.













DAFTAR PUSTAKA

Drs. Djamarah,syaiful Bahri(2002),Psikologi belajar,Jakarta: PT. Renika cipta,
Dr. Milfa yetty, dkk, (2018),Psikologi Pendidikan,Medan: Pss Unimed.
Dr, Djeli (2013), Psikologi pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara
Dr, Mardianto (2018), Psikologi Pendidikan, Medan:Perdana publishing
Dr, Najati Muhammad Utsman,(2004),Psikologi dalam perspektif hadis. Jakarta:PT Pustaka Al-Husna Baru.

Komentar

Posting Komentar