CJR Pengaruh Motivasi, Suasana Lingkungan Dan Sarana Prasarana Belajar TerhadapPrestasi Belajar Siswa (Studi Kasus Pada SMA Khusus Putri SMA Islam Diponegoro Surakarta)


Tugas Mandiri Kedua


(Tugas Report)


Review Jurnal PSIKOLOGI PENDIDIKAN




journals.ums.ac.id/index.php/jpis/article/download/1532/1074

Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Mandiri Yang Diwajibkan
Dalam Mengikuti Perkuliahan PSIKOLOGI PENDIDIKAN


Oleh,


Pajar Ainun Ujung


0310183104




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA


2019


Pendahuluan
Pengertian belajar menurut Morgan, mengatakan bahwa belajaradalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman (Wisnubrata, 1983:3). Sedangkan menurut Moh. Surya (1981:32), belajaradalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. Kesimpulan yang bisa diambil dari kedua pengertian di atas, bahwa pada prinsipnya, belajar adalah perubahan dari diri seseorang.

Dari uraian yang tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar siswa (dengan menciptakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu) yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.
Lingkungan Belajar

Manusia tumbuh dan berkembang dalam lingkungan. Lingkungan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Lingkungan selalu mengitari manusia dari waktu ke waktu, sehingga antara manusia dan lingkungan terdapat hubungan timbal balik dimana lingkungan mempengaruhi manusia dan sebaliknya manusia juga mempengaruhi lingkungan. Begitu pula dalam proses belajar belajar mengajar, lingkungan merupakan sumber belajar yang berpengaruh dalam proses belajar dan perkembangan anak.
lingkungan belajar adalah tempat berlangsungnya kegiatan belajar yang mendapatkan pengaruh dari luar terhadap keberlangsungan kegiatan tersebut. Lingkungan yang merupakan sumber belajar memiliki pengaruh dalam proses pembelajaran. Lingkungan dalam arti sempit adalah alam sekitar di luar diri individu atau manusia. Lingkungan itu mencakup segala material dan stimulus di dalam dan di luar individu, baik yang bersifat fisiologis, psikologis, maupun sosio-kultural (Dalyono, 2007: 129).


Identitas jurnal
Judul :      Pengaruh Motivasi, Suasana Lingkungan Dan Sarana Prasarana Belajar TerhadapPrestasi Belajar Siswa (Studi Kasus Pada SMA Khusus Putri SMA Islam Diponegoro Surakarta)
Penulis : Suranto
Penerbit : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Ringkasan jurnal
Adanya perubahan yang signifikan di bidang pendidikan setelah terbitnya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 77 tahun 2008, tentang Ujian Nasional Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), membawa dampak yang besar, terutama pada diri siswa yang dituntut belajar sesuai harapan yang mengacu pada peningkatan mutu pendidikan secara nasional. Dalam Pasal 14 ayat (1) Peserta UN dinyatakan lulus jika memenuhi standar kelulusan UN sebagai berikut: memiliki nilai rata-rata minimal 5,50 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan.Dampak tersebut sangat dirasakan terutama pada diri siswa dan sekolah. Sekolah yang kualitas belajar mengajarnya rendah sehingga capaian kelulusannya secara umum juga rendah.
Motivasi merupakan faktor penting dalam keberhasilan siswa, motivasi merupakan gejala psikologis dalam bentuk dorongan yang timbul pada diri seseorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan tindakan dengan tujuan tertentu (Djamarah, 2002:118). Sehingga motivasi merupakan motor penggerak atau dorongan dalam perbuatan, sehingga siswa yang memiliki motivasi akan tergerak untuk belajar. Penelitian ini mengacu pada teori motivasi menurut McClelland dengan teorinya Mc.Clelland’s Achievment Motivation Theory, mengemukakan bahwa individu mempunyai cadangan energi potensial, bagaimana energi ini dilepaskan dan dikembangkan tergantung pada kekuatan atau dorongan motivasi individu dan situasi serta peluang yang tersedia. Teori ini memfokuskan pada tiga kebutuhan yaitu: kebutuhan akan prestasi (achievement/n-ACH), kebutuhankekuasaan (power/n-pow), kebutuhanafiliasi atau bersahabat (n-affil).

METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bermaksud melakukan pengujian hipotesis. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi SMA Islam Diponegoro Surakarta. Populasi berjumlah 116 siswi, sampel diambil dengan teknik random sampling, sampel ditentukan dengan dengan tabel Nomogram Herry King berjumlah 70 siswa. Data yang diperlukan diperoleh melalui angket untuk mengetahui data dari variabel motivasi, suasana lingkungan belajar dan sarana prasarana belajar dan dokumentasi untuk memperoleh data prestasi belajar siswa. Teknik prasyarat analisis yang digunakan adalah uji normalitas, uji linieritas, uji multikolinieritas dan uji heteroskedastisitas. Teknik pengujian data yang digunakan adalah analisis regresi, Uji F, Uji T dan Uji Analisis Koefisiensi Determinasi (R2).

HASIL PENELITIAN
Dari uji prasyarat data untuk uji normalitas diperoleh nilai probabilitas di atas 0,05 yaitu sebesar 0,996 yang berarti data berdistribusi secara normal. Untuk uji linieritas diperoleh nilai F1 sebesar 1,247 dan Ftabel sebesar 4,45 karena F1 < Ftabelmaka data variabel motivasi belajarberarti linier, nilai F2 sebesar 1,580 dan Ftabel sebesar 4,45 karena F2 < Ftabel maka data variabel suasana lingkungan belajar berarti linier dan nilai F3 sebesar 1,732 dan Ftabelsebesar 4,32 karena F3 < Ftabel maka data variabel sarana dan prasarana belajar berarti linier. Untuk uji multikolinieritas pada variabel motivasi belajar, suasana lingkungan belajar dan sarana prasarana belajarsecara berturut-turut diperoleh nilai tolerance sebesar 0,432, 0,422 dan 0,425 sedangkan nilai Variance Inflation Factor (VIF) masing-masing variabel adalah 2,299, 2,367,2,353 jadi nilai VIP berada disekitar angka 1 dan mempunyai nilai tolerance mendekati 1, sehingga ketiga variabel independen tersebut bebas dari masalah multikolinearitas. Untuk uji heterokedastisitas diperoleh nilai probabilitas variabel motivasi belajar, suasana lingkungan belajar dan sarana prasarana belajarsecara berturut-turut yaitu 0,381, 0,122 dan 0,719 jadi lebih besar dari 0,05, sehingga masing-masing variabel tersebut bebas dari masalah heteroskedastisitas.

PEMBAHASAN
Hasil analisis menunjukkan bahwa motivasi belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar, hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi sebesar 0,041 (ρ<0,05). Pengaruh positif menunjukkan bahwa semakin tinggi motivasi yang dimiliki siswa akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa tersebut. Berarti apabila siswa memilki kesadaran akan kebutuhan berprestasi (n-Ach), kebutuhan kekuasaan (n-Pow) dan kebutuhan afiliasi/bersahabat (n-Fill) sesuai dengan teori McClelland yaitu Mc.Clelland’s Achievment Motivation Theory maka akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa tersebut.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitianmaka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: (1) Terdapat pengaruh secara simultan antara variabel motivasi belajar, suasana lingkungan belajar dan sarana prasarana belajar terhadap prestasi belajar. Hal ini berarti variabel motivasi belajar, suasana lingkungan belajar dan sarana prasarana belajar secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang sangat signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Dengan kata lain semakin baik motivasi belajar, suasana lingkungan belajar dan sarana prasarana belajar maka semakin baik pula prestasi belajar siswa SMA Islam Diponegoro Surakarta. (2) Terdapat pengaruh secara parsial antara variabel motivasi belajar terhadap variabel prestasi belajar, artinya bahwa variabel motivasi belajar mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar.(3) Terdapat pengaruh secara parsialantara variabel suasana lingkungan belajar terhadap variabel prestasi belajar, artinya bahwa variabel suasana lingkungan belajar mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa. (4) Terdapat pengaruh secara parsial antara variabel sarana prasarana belajar terhadap variabel prestasi belajar,artinya bahwa variabel sarana dan prasarana belajar mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa. (5) Koefisien determinasi atau R2 sebesar 0,611. Hal ini berarti 61,1% variasi perubahan prestasi belajar dijelaskan oleh variasi perubahan faktor-faktor motivasi belajar, sarana dan prasarana belajar dan suasana lingkungan belajar. Sementara sisanya sebesar 38,9% merupakan faktor unik yang tidak dapat diterangkan dalam penelitian ini. Sumbangan Relatif (SR) variabel motivasi belajar sebesar 27,03%, suasana lingkungan belajar sebesar 39,46% dan sarana prasarana belajar sebesar 33,51%. Sedangkan Sumbangan Efektif (SE) yang paling besar adalah variabel suasana lingkungan belajar sebesar 24,11%, kemudian variabel sarana prasarana belajar sebesar 20,47%, dan motivasi belajar sebesar 16,54%.

Kesimpulan
Dari kesimpulan diatas dapat disimpul kan bahwa keberhasilan siswa dalam belajar dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar siswa (dengan menciptakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu) yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.

Komentar